Thursday, April 22, 2010

Nafsu Bisa Bikin Manusia Bodoh

Seringkali kita melihat dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita baik yang kita lihat secara langsung maupun yang kita baca, kita dengar, dan kita lihat dalam media massa betapa kita melihat banyak orang pinter yang menjadi bodoh akibat tergoda untuk bisa mendapatkan sesuatu untuk kepentingan diri sendiri. Banyak orang yang pinter saat masuk dalam dunia politik dan dunia pemerintahan menjadi orang bodoh, bodoh dalam artian semua pendapat dan tindakannya sugguh sangat tidak bisa dirasionalkan dengan argumentatif ilmiah maupun rasio/logika pemikiran manusia.

Coba tengok saja saat kita melihat beberapa sengketa pilkada di beberapa daerah banyak orang pintar yang kadangkala pendapat dan tindakannya sulit untuk dimengerti secara ilmiah dan rasio pikiran. Coba tengok kasus salah tangkap oleh polisi dan salah putusan oleh hakim, betapa dengan dilingkupi oleh nafsu untuk menjaga harga diri dan kehormatan orang berupaya untuk mengelak dan tidak mengakui sebuah kesalahan secara jantan.

Memang saat nafsu lebih mendominasi dalam diri kita maka tindakan, ucapan, dan pikiran kita tidak mencerminkan kepandaian kita sebagai manusia. Nafsu itu pulalah yang menjadikan kita tidak bisa bersikap cerdas dan bernas. Nafsu itu juga yang menjadikan diri kita sulit untuk menerima sebuah kebenaran dari orang lain, dan mengakui kelemahan diri sendiri. Nafsu juga yang menjadikan manusia tidak bisa obyektif dan independen dalam bersikap.

Pantas saja para orang kafir Qurais tidak mau menerima ajaran Rasulullah bukan karena mereka bodoh atau tidak memahami kebenaran tetapi lebih banyak disebabkan nafsu untuk menjaga harga diri dan kehormatan sehingga mereka menolak kebenaran yang ada meskipun mereka dalam hatinya mengakui kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah.

Pada saat nafsu sudah menguasai diri kita maka menjadikan hati kita tertutup dari kebenaran, yang ada hanyalah pikiran bagaimana nafsu kita yang berupa nafsu harga diri, kemenangan dan kesombongan, nafsu jabatan dan kedudukan, dll yang akan menuntun kita untuk bertindak dengan segala cara yang penting nafsu kita terpuaskan.

Nafsu itu pula yang kadangkala menjadikan kita tidak bisa menghormati orang lain, nafsu juga menjadikan kita susah menerima pendapat oranglain, nafsu pula yang menjadikan diri kita takut kalah dan susah mengakui kelemahan diri sendiri

Jadi, jika kita ingin menjadi orang yang pandai dan bijak maka kendalikan nafsu kita, jangan sampai diri kita terselimuti oleh nafsu, apalagi saat kita berdiskusi dan bertukar pendapat dengan orang maka jika nafsu yang menangungi pikiran kita niscaya kita tidak akan bisa meraih sebuah kebenaran

No comments: