Saturday, July 11, 2009

AKU MAU LIMA….

Ketika bulan-bulan pertama iziz masuk sekolah. November 2008…ada temannya yang ultah….
“Bunda,…tadi vensya ulang tahun. Katanya umurnya sudah lima tahun….aku berapa bunda? Aku mau ulang tahun juga…”
“Kakak kan sudah ulang tahun kemaren. Lupa ya? Yang dikasih kado sama ayah? Mobil remot…? Lupa?....”
“ o iya…tapi aku ulang tahun yang ke berapa?”
“Kakak ulang tahun yang ke empat.”
“Vensya kok katanya ke lima? Aku mau ulang tahun lagi. Yang ke lima seperti Vensya…”
“Ya tahun depan kak….”
Aku mengerti, dia belum paham.
“Vensya kok sudah lima tahun? Kenapa aku empat tahun?..”
“Karena Vensya lahirnya duluan…”
“Iya, tapi kenapa, bunda?....aku mau seperti temanku. Lima tahun!””
“Belum, Nak. Kakak lima tahunnya tahun depan….”
Aku tau dia belum paham juga.
Mungkin ada tiga harian dia membicarakan masalah ulang tahun itu. Dia bingung, kenapa vensya 5 tahun, kenapa aku empat tahun. Kenapa usiaku tidak sama.
Waktu berlalu. Bulan berganti bulan. Sekarang sudah 2009. Kadang dia masih bertanya. “Bunda, apa aku sudah lima?”
“Belum nak. Kakak masih 4 tahun 6 bulan” jawabku suatu ketika.
Bulan juni 2009 kemaren dia tanya lagi.
“Bunda, aku ulang tahunnya bulan apa ya?”
“Bulan Juli, Nak”
“Apakah bulan juli sudah dekat?”
Ya. Setelah Juni habis, trus Juli.”
“Kalo begitu aku mau lima tahun ya…”
Aku menatapnya haru. “Ya…hampir lima tahun. Sedikit lagi…”
“yeeeee….aku mau lima….aku mau lima….” Karena waktu itu sedang di rumah ustadz untuk tahfidz, dia bertemu vensya teman akrabnya….maka dengan muka bebinar bahagia, dia menghampiri vensya…
“Ven…ven…jarene bundaku…aku…aku wis hampir limo…” dengan bahasa jawa yang kaku, dia menyampaikan kabar gembiranya….
“Kapan Ziz?
“Marine…bulan Juli…” aku mendengarkan, mengamati wajahnya…mengamati percakapan mereka berdua dengan senyum…
“Aku lho, wis atene enem…”
“ha? Enem?....” Iziz seperti tidak pecaya.
“Iyo..aku marine wis ate nem tahun…”
Iziz menatapku…seperti mau senyum…seperti sedih…aku sulit menggambarkan perasaannya….
Aku hanya tersenyum…senyum…tapi kasian juga anakku. Dia ingin seperti temannya…
Ketika dia menghampiriku…”Kakak sebentar lagi lima tahun…lalu enam tahun…lalu tujuh tahun….”
“Aku juga mau enam ya, Bunda”
“Iya nak…tahun depan lagi….”
Duh, kasian anakku….tapi dia belum paham konsep perjalanan waktu….jika tanggal, hari, dan bulan dia bisa…tapi pergantian taun dia belum bisa….

Sementara ini…jika iziz bertanya tentang usianya…aku bilang…iya setelah lima tahun…kakak juga enam tahun. Sama seperti Vensya. Dan dia pasti berteriak…yeeee….aku juga mau enam…..

No comments: