Thursday, January 1, 2009

ADA TAKDIR KITA DALAM DIRI ISTRI KITA

Saya masih ingat tentang sekelumit kisah suami istri yang sedang berada di suatu SPBU, kisah ini saya dapatkan dari salah seorang temen saya yang diberikan kepada saya ketika saya mau menikah dulu, terlepas dari fiktif atau tidaknya cerita itu ada hikmah tersendiri yang saya rasakan atas cerita pendek itu.

Suatu hari ada seorang direktur perusahaan ternama sedang naik mobil bersama istrinya, karena bensin mobilnya akan habis, maka keduanya mampir di sebuah SPBU untuk mengisi kembali bensin mobil mereka. Saat mobil sedang diisi, dan sang direktur menunggu petugas selesai mengisi bensin mobilnya, tiba-tiba sang istri keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya ke seorang petugas SPBU yang sedang berdiri di sisi yang lain. Sang direktur hanya melihat istrinya dari jauh, tanpa tahu apa yang dibicarakan, yang jelas keduanya nampak asyik berbicara, seperti dua kawan lama yang lama tak jumpa. Saat mobil selesai diisi, maka sang direktur membunyikan klakson mobil untuk memberikan isyarat kepada istrinya. Mendengar klakson mobil, sang istri segera bergegas menuju mobil. Rupanya sang direktur penasaran dengan apa yang dibicarakan istrinya dengan petugas SPBU tadi."Siapa tadi, kok asyik banget ngobrolnya" tanya sang direktur, "oh....itu tadi temen SMA-ku, dia dulu itu mantan pacarku waktu SMA, sebelum aku ketemu dengan-mu", jawab istrinya. "Pantes, asyik banget ngobrolnya. Untung ya kamu gak jadi nikah sama dia, kalau kamu nikah sama dia mungkin kamu tidak akan bisa jadi istrinya direktur, tapi jadi istri petugas SPBU..." kata Sang direktur."ah tidak juga, sebenarnya kamulah yang beruntung, kalau kamu gak nikah sama aku mungkin kamu tidak jadi direktur seperti saat ini, bisa jadi kamu jadi yang lain jika menikah dengan orang lain.." timpal istrinya.....

Mungkin sederhana cerita di atas, cuma jika kita renungkan dalam-dalam maka kita bisa mengambil hikmah yang besar yaitu rasa syukur yang mendalam karena kita menikah dengan istri kita saat ini. Mungkin diantara kita dulu pernah merajut asmara dengan orang lain tapi gagal, atau mungkin kita pernah menaruh hati pada seorang perempuan tapi tak kesampaian untuk mengungkapnya sehingga akhirnya kita menjadi suami dari istri kita saat ini. Maka jika kita renungkan sesungguhnya istri kita saat ini adalah bagian dari takdir kita. Saat kita memilih seorang wanita untuk menjadi istri kita saat ini maka sesungguhnya kita telah memilih takdir kehidupan kita selanjutnya. Mungkin kita tidak akan bisa menjadi seperti saat ini seandainya kita tak menikah dengan istri kita, mungkin kita akan mendapati hidup kita lebih baik atau lebih jelek seandainya kita menikah dengan orang lain. Maka sesungguhnya, dalam diri istri kita ada sebagian takdir dan rejeki untuk kehidupan kita. Begitupula diri kita, merupakan bagian dari takdir istri kita sehingga mereka dengan menjadi istri kita menjadi orang yang seperti saat ini, seandainya istri kita tidak menikah dengan kita mungkin mereka akan mendapati hidupnya lebih baik atau bahkan hidupnya lebih jelek dari saat ini. Jadi sesungguhnya istri kita adalah bagian dari takdir atas jalan dan cerita hidup yang akan kita lalu, dan merupakan sumber takdir rejeki untuk kita begitu pula diri kita merupakan bagian takdir dari cerita dan jalan hidup yang akan dilalui serta rejeki yang dia terima selama hidup bersuamikan diri kita.

Oleh karena itu, apa pun yang terjadi saat ini, apa pun yang kita jalani saat ini, dan apa pun istri kita harus kita syukuri keberadaannya. Karena pada saat ada lintasan pikiran kita yang mengatakan "ah...seandainya saya menikah dengan dia, tidak dengan istri saya maka saya mungkin tidak hidup seperti ini.." maka sesungguhnya lintasan pikiran seperti itu hanyalah tipuan kita, sebab kita tak bisa menentukan dan memberikan kepastian seandainya betul kita tak menikah dengan istri kita saat ini apakah kita bisa memastikan bisa meraih apa yang kita inginkan dalam lintasan pikiran tadi...? saya yakin belum tentu kita akan mendapatkan apa yang ada dalam lintasan pikiran kita. Takdir itu ibarat pintu, saat pintu itu tertutup maka kita tak pernah tahu ada apa dibalik pintu itu ketika nanti kita membukanya, kita baru tahu sesuatu dibalik pintu itu ketika kita sudah membuka pintu itu, dan kita juga tak pernah tahu ada apa dibalik pintu-pintu yang lain. Saat kita memilih istri kita saat ini maka sesungguhnya kita membuka salah satu pintu takdir kita yang akhirnya kita jalani saat ini, dan kita tak pernah tahu apa benar keinginan hati kita itu ada di pintu yang lain yang ingin kita pilih tadi...? Jadi syukurilah istri kita saat ini karena istri kita adalah bagian dari skenario hidup dan rejeki kehidupan kita saat ini.

No comments: